Akhlak dan Aqidah seorang Teknokrat

 Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak1  .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. 

Aqidah Islamiyah adalah iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, kepada qadla dan qadar baik-buruk keduanya dari Allah. Sedangkan makna iman itu sendiri adalah pembenaran yang bersifat pasti (tashdiiqul jazm), yang sesuai dengan kenyataan, yang muncul dari adanya dalil/bukti. Bersifat pasti artinya seratus persen kebenaran/keyakinannya tanpa ada keraguan sedikitpun. Sesuai dengan fakta artinya hal yang diimani tersebut memang benar adanya dan sesuai dengan fakta, bukan diada-adakan (mis. keberadaan Allah, kebenaran Quran, wujud malaikat dll). Muncul dari suatu dalil artinya keimanan tersebut memiliki hujjah/dalil tertentu, tanpa dalil sebenarnya tidak akan ada pembenaran yang bersifat pasti .

Teknokrat atau technopol ini berbeda dengan politikus. Jika politikus menduduki jabatan pemerintahan karena dukungan para pemilih atau konstituennya, teknokrat lebih karena pengakuan terhadap keterampilan teknis dan profesionalnya.

Teknokrat adalah seorang yang ahli dan professional dalam bidang teknik. 
Seorang Teknokrat seharusnya berpegang teguh pda pertimbangan-pertimbangan rasional, ilmiah dan objektif.
Akhlak yang harus dimiliki oleh seorang teknokrat haruslah baik, dan akidahnya pun baik.
Seorang Teknokrat harus memiliki rasa tanggung jawab. Selain itu seorang teknokrat juga harus jujur dan rendah hati. Ahli dalam bidangnya jangan dijadikan alasan untuk menyombongkan diri.
Walaupun dia telah menjadi seorang yang ahli, namun seorang teknokrat jangan sampai hilang keimannannya. Akidah teknokrat muslim harus kuat. Ia tetap harus percaya kepada Allah SWT dan senantiasa bersyukur karena telah diberi kesempatan dan nikmat yang besar.





posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments